Kisruh Blog Marissa Soal Vina-Memes
NILAH.COM, Jakarta – Masalah Marissa Haque dengan Vina Penduwinata dan Memes bakal panjang. Kisruh semakin keruh, bahkan melibatkan anak-anaknya. Marissa lantang menantang.
Terpojok, Marissa ganti menyudutkan petolan Vierra itu. “Kevin (anak pertama pasangan Memes-Addie MS), tidak usah dianggap. Urus saja fotonya yang setengah telanjang dengan istri orang,” terangnya.
Marissa mengaku sudah melihat foto-foto tersebut di internet. Dan dari catatan INILAH.COM, foto-foto wanita yang sempat heboh di internet beberapa waktu lalu itu bernama Paolo Tobing.
“Fotonya itu sudah menyebar di internet. Apa betul ibunya mengajarkan tatakrama? Kalau benar, dia tidak foto telanjang dengan istri orang lain,” tutur Marissa.
Marissa pun punya alasan mengapa bersikap demikian. Ia mengatakan, “Aku bukan cemburu, tapi marah. Beda lho makna cemburu dengan marah. Dan sebagai istri saya berhak marah karena ada payudara yang menempel pada suami saya.”
Menurut Marissa, sudah sejak sebelum menikah ia mengetahui kalau Vina mengagumi sosok suaminya, Ikang Fauzi. Bahkan Vina selalu menunjukkan sikap mesra kepada suaminya itu.
“Kalau dia (Vina) belum pegang suami saya, sepertinya dia belum puas,” lanjut wanita kelahiran 15 Oktober 1962 ini.
Sebagai wanita yang bukan muhrimnya, Marissa menegaskan tindakan Vina kepada suaminya adalah hal yang tidak pantas.
“Vina itu bukan muhrimnya. Istri mana yang suka melihat suaminya dipeluk Vina, yang kita semua tahu pakaiannya seperti apa,” ujar ibu dari Isabella Muliawati Fawzi dan Marsha Chikita Fawzi ini.
Marissa mengaku sudah memaafkan tindakan Vina dan bersyukur karena Ikang sadar akan ketidaksukaan Marissa. “Ikang sudah mengakui kekhilafannya dan semoga rumah tangga kami yang ‘Satu Istri Satu Suami Sampai Mati’ bisa berjalan mulus,” ujar Marissa.
Sikap tegas Marissa itu ternyata membuat Vina Marah. “Dia (Vina) balik SMS ke saya. Dia bilang, dia tidak sudi menerima maaf saya. Dia bilang dia lebih mengerti Islam daripada saya. Kalau dia mengerti Islam, harusnya pakaiannya tidak seperti itu,” tegas Marissa.
Marissa mengaku tak pernah menyesal berkomentar keras terhadap Vina dan Memes. Karena sebagai istri, ia merasa wajib melindungi suami dan keluarganya.
“Vina bilang tidak sudi memaafkan, sementara saya tidak memaafkan dia karena ini masalah kesusilaan. Itu sikap dan saya melihat dia terlalu akrab sebagai teman. Ini penting untuk ketenangan rumah tangga saya,” katanya.
Sikap Vina itu tak membuat Marissa gentar. Ia bahkan sudah siap melaporkan Vina ke polisi bila kasus berlanjut. “Kalau Vina tidak merasa salah, ya ributin saja. Saya akan laporkan balik dengan tuduhan asusila, ada KUHP-nya, ada pidananya. Karena dia dengan sengaja menunjukkan aurat di muka umum,” terangnya.
Marissa dengan tegas mengaku tidak menyukai sikap Vina yang terlalu dekat dengan suaminya. Apalagi, seperti yang dikatakan Marissa, Vina selalu menampilkan pakaian yang selalu terlihat bagian payudaranya.
“Pada saat dia menempelkan payudaranya, harus ada konsekuensinya. Apakah Vina sudah mempertimbangkannya saat melakukan itu?” tutur Marissa.
Terakhir, Marissa tetap akan memasang blog curhatnya. Ia tak akan menghapusnya. “Blog itu tidak akan saya hapus. Karena itu ekspresi saya. Tapi kalau nantinya ada yang memanfaatkan untuk Pilkada, ya silakan,” kata Marissa kepada INILAH.COM saat dihubungi via ponselnya dari Jogjakarta, Sabtu (6/11) malam.
Wanita kelahiran Balikpapan, Kalimantan Timur, 15 Oktober 1962 ini menegaskan, ia bersikap seperti ini demi melindungi suami dan keluarganya. Ia pun merasa bukan orang yang usil mengurusi masalah pakaian orang lain.
“Saya bukan orang usil, selama mereka tidak mengganggu suami saya. Pokoknya aku nggak usil dan nggak peduli dengan apa yang mereka lakukan,” katanya.
Sebagaimana diketahui, blog Marissa yang berisi mengenai curhatan soal suaminya, Ikang Fauzi, menjadi ramai karena menyeret nama dua selebritis terkenal, Vina Panduwinata dan Memes.
Dalam blognya, Marissa keberatan karena Vina selalu menunjukkan kemesraannya dengan Ikang. Sedangkan Memes dalam blog tersebut diceritakan berlaku tidak sopan dan secara terang-terangan tidak menyukai penampilan Marissa yang mengenakan jilbab.