Tips Membangun dan Membuka atau Memiliki Usaha Warnet/Game Center

Membuka warnet/game center bukan sekedar membeli beberapa perangkat komputer lalu menyediakan sejumlah kursi. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika mendirikan warnet. Pendirian warnet tergantung pada seberapa banyak anggaran yang dimiliki pemilik warnet/game center dan tujuan mendirikannya, serta bagaimana perilaku khusus konsumen di lokasi di mana warnet/game center berada.

 

Biasanya membuat warnet/game center yang seadanya tidak membutuhkan biaya besar. Cukup sediakan beberapa PC, dana untuk dekorasi ruangan, biaya listrik, dan biaya untuk membayar pegawai yang menjaga warnet/game center. Kalau Anda bermaksud membuka warnet/game center di pusat pertokoan tentu harus memiliki dana yang lebih besar karena harus menyewa lokasi di pertokoan tersebut. Dekorasinya juga biasanya lebih bagus dengan fasilitas yang cukup mewah. Kalau warnet/game center milik Anda berlokasi dekat dengan kampus atau sekolah, maka Anda harus selalu memperbarui versi games yang ada karena pelajar dan mahasiswa sangat suka bermain games.
Selain warnet/game center seadanya yang mudah dijumpai di wilayah-wilayah pinggiran kota Jogja, Jakarta, Bandung ataupun di kota Surabaya, ada juga warnet yang menyediakan minuman dan makanan atau kue kecil. Itu berarti juga ada penambahan biaya untuk kulkas dan tenaga yang menyediakannya. Mungkin lebih baik jika hal itu diterapkan secara self service. Di Negara Maju misalnya, untuk mengambil minuman ringan, makanan, atau kue kecil, tak perlu pakai pelayan. Anda cukup mengambil barang yang Anda butuhkan lalu pergi ke kasir untuk membayar. Atau bisa juga menggunakan mesin otomatis, tinggal anda masukan coin/uang receh lalu pilih makanan/minuman yang anda suka pencet tombol dan keluar lah barang yang anda inginkan.

 

Bagi pengusaha warnet pelajarilah komputer, karena anda juga bisa menghemat kalau Anda, sebagai pemilik warnet/game center, tahu cukup banyak mengenai seluk beluk komputer. Dengan demikian Anda tak perlu harus memanggil teknisi khusus setiap kali terjadi kerusakan pada komputer karena biaya teknisi tidak murah. Cukup sederhana, cobalah anda pergi ke toko buku. Sekarang banyak sekali buku mengenai komputer. Pelajarilah. Buku-buku itu bahkan mengajarkan bagaimana membuat program komputer sendiri secara instant. Atau lebih praktisnya lagi, coba anda browsing ke situs-situs komputer, disana akan lebih banyak lagi informasi teknis mengenai perbaikan dan troubleshooting masalah computer

 

Jika dipelajari lebih jauh, munculnya warnet di Indonesia disebabkan dua faktor:

1. Terbatas dan mahalnya akses internet

2. PC sebagai alat akses utama internet juga masih terhitung mahal bagi mayoritas penduduk di Indonesia.

 

Melihat kenyataan itu, maka bermunculan warnet-warnet yang memberikan solusi kepada kebutuhan akses internet yang terjangkau. Kedua faktor inilah yang sebenarnya harus diperhatikan oleh pebisnis warnet dalam melihat prospek usaha warnet.

Pertanyaan berikutnya adalah: apakah akses internet dan pc saat ini sudah terhitung murah? Untuk Indonesia yang (sangat) luas ini, maka jawabannya bisa ya bisa tidak. Bagi mereka yang tinggal di kota-kota besar (ex: Bandung) harga berlangganan internet sudah sampai pada harga Rp 99.000/bulan/384Kbps/unlimited akses. Namun bagi mereka yang berada di ujung Papua sana bisa senilai 3 juta rupiah untuk 64kbps via VSAT. Sehingga kesimpulan akhirnya adalah: harga akses internet belum terhitung murah untuk seluruh daerah di Indonesia.

Bagaimana dengan PC? Ini pun masih bisa menjadi perdebatan panjang. Namun harga PC masih berkutat di atas Rp2,5 juta yang menurut saya masih cukup mahal untuk mayoritas masyarakat Indonesia. Melihat dari jumlah kepemilikan PC dibanding jumlah penduduk pun terlihat jelas kenyataan ini. Kesimpulannya: PC juga belum terhitung murah bagi sebagian besar penduduk Indonesia.

Apakah ini berarti bisnis warnet masih prospek? Untuk menjawab ini, mari kita lihat lagi beberapa faktor yang bisa berpengaruh pada warnet:

☺ Mulai tersedianya akses Free Wifi/hotspot dimana-mana

☺ Penyediaan akses internet di Kampus

☺ Penyediaan akses internet di Kantor-kantor

☺ Mulai beroperasinya Jardiknas (Jaringan Pendidikan Nasional).

 

Untuk itu perlu adanya perhitungan yang jitu untuk menyiasati kerugian yang akan terjadi nanti. Pertama, kita lihat dulu variabel-variabel apa saja dalam berbisnis warnet:

☺ Jumlah Investasi

☺ Biaya Bulanan

☺ Masa sewa tempat

☺ Jumlah PC

☺ Harga Jual

☺ Efisiensi

☺ Masa operasi per bulan

 

Kemudian, kita coba untuk memasukkan angka-angka ke variabel di atas dengan asumsi-asumsi umum berdasarkan apa yang ada di lapangan saat ini:

☺ Investasi = Rp 150.000.000

☺ Jumlah PC = 15

☺ Biaya Bulanan = Rp 9.400.000

☺ Masa sewa tempat = 3 tahun ( 36 bulan)

☺ Harga Jual = Rp 5.000,-

☺ Efisiensi = 7

☺ Masa operasi per bulan = 28 hari

 

Pertanyaan berikut tentu: variabel mana yang termasuk pada golongan “pemasukan”? Jumlah PC, Harga Jual, efisiensi dan masa operasi per bulan termasuk pada golongan tersebut. Sehingga jumlah pemasukan bisa di dapatkan dengan rumus:

 

( Harga jual x jumlah PC x Efisiensi x Masa operasi per bulan ) = Jumlah Pendapatan per Bulan

 

Setelah mendapatkan jumlah pendapatan, berikut adalah mari kita hitung Pengeluaran. Variabel Pengeluaran adalah: Investasi, Biaya bulanan. Adapun rumusannya adalah sbb:

 

( Investasi / masa sewa tempat + Biaya Bulanan ) = Jumlah Pengeluaran per Bulan

 

Sehingga jika angka-angka asumsi di masukkan, maka hasilnya adalah sbb:

Pendapatan = ( Rp 5000 x 15 x 7 x 28 ) = Rp 14.700.000,-

Pengeluaran = ( Rp 150.000.000 / 36 + Rp 9.400.000 ) = Rp 13.567.000,- ( pembulatan )

Sehingga selisihnya = Rp 1.333.000,-

Selain itu, Sama seperti sebuah usaha ekonomis lainnya semisal Biro perjalanan Wisata, Warung Tegal atau Kios di Pasar, maka sebuah Warnet/Game Center memerlukan izin dan memenuhi berbagai ketentuan peraturan hukum yang wajib dimiliki. Beberapa diantaranya adalah:

1. Ijin RT dan RW

2. NPWP pribadi / NPWP perusahaan (Dirjen Pajak).

3. Surat Domisili Usaha (Kecamatan).

4. Surat TDP (Tanda Daftar Perusahaan).

5. Surat Ijin Usaha Perdagangan dan Perusahaan / SIUPP.

6. Surat Ijin Gangguan Lingkungan / HO (Kepolisian).

7. Surat Ijin Hiburan & Keramaian

8. Surat Ijin Jasa Internet dari Dinas Perhubungan.

 

Jenis, ragam dan besarnya biaya untuk mengurus ijin tersebut bervariasi, dan berbeda dari satu tempat dengan tempat lain. Hal ini sesuai dengan tuntutan Reformasi dan Desentralisasi, dimana masing-masing daerah berwenang menentukan sesuai dengan landasan hukum yang ditetapkan oleh kepala daerah setempat.

Penulis sarankan untuk warnet/game center dengan lokasi di dalam gang atau jalan kecil, tidak perlu memenuhi surat ijin seperti tersebut diatas, apalagi kalau warnet/game center yang dikelola kecil berkisar 10-15 komputer. Tapi kalau posisinya berada di pinggir jalan raya dan pusat keramaian, surat ijin tersebut mutlak diperlukan, kecuali anda mau berepot-repot menghadapi petugas yang datang minta jatah.

 

Nah, semoga sedikit pengetahuan ini dapat membantu kamu-kamu semua yang ingin sekali menjadi owner sebuah warnet/game center tanpa adanya kerugian sehingga berujung bangkrut.. hehe”

Untuk masalah hal-hal apa saja yang mesti di siapkan, aku akan menuliskannya di postingan berikutnya.

source:hafiz