Laporan Rugi Laba Perusahaan Dagang

Laporan Rugi Laba Perusahaan Dagang

Karena laporan rugi laba merupakan laporan akuntansi utama, maka laporan ini tidak asing lagi di setiap perusahaan. Banyak kesan bahwa menyusun laporan ini sulit, Pada hal sangat sederhana apalagi dikerjakan pada sistem akuntansi komputer, untuk menerbitkan laporan ini tinggal clik command button, komputer segera mengerjakannya. Gampangkan ?

Sesungguhnya memang sederhana dan gampang sekali.  Timbulnya kesan rumit adalah karena laporan ini melibatkan semua transaksi yang jumlahnya relative banyak, mulai dari awal periode akuntansi sampai periode akhir. Jumlah yang banyak itulah yang sulit, namun dengan bantuan komputer semua itu jadi mudah dan cepat.

Untuk memahami laporan Rugi laba kita perhatikan konsep dasarnya yang sangat sederhana yaitu :

Untung = Jual – Beli

 

Sekarang kita kembangkan, Jual itu dalam suatu kegiatan usaha melibat unsur diskon, retur dll. Sedangkan unsur beli melibatkan unsur barang yang dijual sebagai biaya pokok. Disamping itu dalam melakukan usaha tersebut melibatkan kegiatan operasional yang menyebabkan timbul biaya operasional. Selain itu masih terdapat unsur lain yaitu unsur yang tidak terkait langsung dengan usaha pokok perusahaan kita sebut saja pendapatan/biaya diluar usaha atau biaya lain lain dan terakhir terdapat hubungan dengan kewajiban kepada pemerintah yaitu berupa pajak.

Dengan memperhatikan hal-hal tersebut maka dapat kita temukan susunan seperti berikut:

JUDUL DAN PERIODE    ——> STANDAR AKUNTANSI

1. PENDAPATAN/PENGHASILAN :

  • ……………………………………….. nnnnnnnn
  • ……………………………………….. nnnnnnnn +

JUMLAH PENGHASILAN                                        NNNNNNN    —-> JUAL

2. HARGA POKOK PERSEDIAAN:

  • ……………………………………….. nnnnnnnn
  • ……………………………………….. nnnnnnnn +

JUMLAH HARGA POKOK PERSEDIAAN               NNNNNNN –  ———>  BELI

PENGHASILAN                                                    NNNNNNN    ———->  UNTUNG

3. BIAYA OPERASI:

  • BIAYA PENJUALAN
    • …………………………….. nnnnnnnn
    • …………………………….. nnnnnnnn

JUMLAH BIAYA PENJUALAN                              NNNNNNN

  • BIAYA ADMINISTRASI & UMUM
    • …………………………….. nnnnnnnn
    • …………………………….. nnnnnnnn

JUMLAH BIAYA ADMINISTRASI                         NNNNNNN +

4. JUMLAH BIAYA OPERASI NNNNNNNN –

5. PENDAPATAN/BIAYA LAIN LAIN:

  • PENDAPATAN LAIN LAIN
    • …………………………….. nnnnnnnn
  • BIAYA LAIN-LAIN
    • …………………………….. nnnnnnnn
  •  

    JUMLAH PENDAPATAN & BIAYA LAIN LAIN                  NNNNNNN

6. LABA SEBELUM PAJAK NNNNNNN

7. PAJAK PENGHASILAN NNNNNNN

LABA/RUGI BERSIH                                                                 NNNNNNN

(mohon ma’af masih perlu dirapikan)

Selanjutnya berdasarkan kebutuhan, rugi laba perlu dibandingkan dengan rugi laba periode tertentu misal periode yang sama pada masa akuntansi tahun lalu atau dengan periode akhir tahun lalu, sehingga laporan laba rugi dapat menampikan perkembangan usaha.

Dari cara menghitung terdapat dua bentuk laporan rugi laba yaitu metode periodical dan perpetual inventoy dimana metote periodical inventory sudah jarang digunakan karena dengan bantuan komputer menggunakan metode perpertual inventory, laporan rugi laba dapat divisual kapan saja diperlukan.

Perbedaan laporan Rugi laba perusahaan jasa, dagang dan industri hanya terdapat perbedaan pada rekening-rekening rugi laba yang terdapat pada masing-masing perusahaan tersebut misalnya :

  • Perusahaan jasa tidak memiliki persediaan, sehingga dalam laporan rugilaba tidak terdapat komponen harga pokok persediaan
  • Perbedaan nama rekening misalnya nama rekening penghasilan pada perusahaan dagang “Penghasilan Penjualan “  sedangkan pada perusahaan jasa adalah “Penghasilan Jasa”
  • dll.

Untuk melakukan hal tersebut, sulit hanya semata-mata karena melibatkan banyak data namun dengan bantuan aplikasi komputer laporan rugi laba dapat dihasilkan dalam hitungan detik, sehingga dapat dilihat kapan saja dibutuhkan.

Menyusun Rekening Rugi Laba

PENDAPATAN/PENGHASILAN : Yaitu pendapat/penghasilan dari usaha pokok perusahaan. Pada persusahaan dagang adalah penghasilan dari penjualan barang dagang yang selanjutnya disebut penjualan. Elemen lain yang mempengaruhi penjualan adalah potongan penjualan dan retur penjualan. Mungkin ada komisi yang langsu berkaitan dengan penjualan ditempatkan di bagian ini.
Penjualan     99,999,999.00
PotonganPenjualan 99,999,999.00    
Retur Penjualan 99,999,999.00 +  
       
PENJUALAN BERSIH 99,999,999.00

Perlu tidaknya rekening penjualan ke rekening yang lebih spesifik sepenuhnya adalah kebijakan pimpinan perusahaan. Saya pernah melakukanya atas permintaan manajemen perusahaan clien saya dimana setia item barang memiliki rekening sendiri. Total rekening Neraca dan Rugi laba menjadi 750 item. Informasi yang diperileh sangat terinci namun disisi lain menuntut user untuk bekerja lebih teliti dan punya tinggkat kesulitan ngat tinggi. Tip dari saya sebaiknya kalau memang ingin di detail cukup dengan membuat berdasarkan kelompok-kelompok barang saja.

HARGA POKOK PERSEDIAAN : Adalah semua biaya yang diperlukan untuk memperoleh persediaan sampai persediaan tersebut dapat dijual, namun umumnya hanya elemen yang terkait secara langsung saja yang dikelompokan sebagai harga pokok persediaan. Elemen yang mempengaruhi nilai harga pokok peresediaan adalah potongan pembelian dan retur pembelian.
Pembelian 99,999,999.00    
Biaya Transport 99,999,999.00    
Potongan Pembelian 99,999,999.00    
Retur Pembelian 99,999,999.00 +  
HARGA POKOK PERSEDIAAN 99,999,999.00
JUMLAH PENDAPATAN/PENGHASILAN 9,999,999,999.00

BIAYA OPERASIONAL : Adalah semua biaya yang diperlukan dalam usaha pokok perusahaan, selain Harga pokok persediaan meliputi biaya penjualan, biaya umum dan biaya administrasi. Umumnya biaya-2 tersebut sekelompokan sbb:

BIAYA PENJUALAN : Adalah biaya yang digunakan, untuk menjual barang dagang termasuk di dalamnya biaya yang digunakan untuk menagih hasil penjualan.
Biaya Gaji  & Uang Transport Marketing 99,999,999.00    
Biaya Iklan 99,999,999.00    
Biaya Transport 99,999,999.00    
Biaya Penagihan ( Kolektor ) 99,999,999.00 +  
TOTAL BIAYA PENJUALAN 99,999,999.00
BIAYA UMUM & ADMINISTRASI : Adalah kelompok biaya yang tidak berbanding lurus B16dengan hasil usaha. Namun besar anggaran yang ditetapkan untuk masing-masing element biaya, menentukan efektifitas kinerja perusahaan sehingga masing-masing elemen biaya umum dan administrasi  perlu dikontrol agar selalu terjadi sinkronisasi dengan aktivitas perusahaan.
       
Biaya Listrik 99,999,999.00    
Biaya Telepon 99,999,999.00    
Biaya Gas dan Air 99,999,999.00    
Biaya Alat Tulis &   Kantor 99,999,999.00    
Biaya Legal & Perizinan 99,999,999.00    
Biaya Gaji Dan Tunjangan 99,999,999.00    
Biaya Pengembangan SDM 99,999,999.00    
Biaya Perjalanan Dinas 99,999,999.00    
Biaya Perawatan & Perbaikan 99,999,999.00    
Biaya Penyusutan Aktiva 99,999,999.00    
Biaya Umum Lainnya 99,999,999.00 +  
       
TOTAL BIAYA UMUM & ADMINISTRASI 99,999,999.00
       
TOTAL BIAYA OPERASIONAL 99,999,999.00
LABA USAHA 99,999,999.00
PENDAPATAN LAIN : Adalah pendapatan/penghsilan yang diperoleh dari aktivitas diluar usaha pokok perusahaan
Pendapatan Ongkos Angkut     99,999,999.00
Pendapatan Ongkos Potong     99,999,999.00
Pendapatan Bunga Jasa Giro     99,999,999.00
       
TOTAL PENDAPATAN LAIN     99,999,999.00
       
BIAYA LAIN-LAIN      
Biaya Lain – lain 99,999,999.00    
Biaya Bunga Bank 99,999,999.00    
Penghapusan Piutang 99,999,999.00    
Laba (Rugi) Penjualan Aktiva Tetap 99,999,999.00 +  
       
TOTAL BIAYA LAIN-LAIN     99,999,999.00
       
POS LUAR BIASA      
Peghasilan/Biaya/kerugian dari peristiwa/ kejadian luar biasa (Yang jarang terjadi) 99,999,999.00 +  
       
TOTAL POS LUAR BIASA     99,999,999.00
LABA SEBELUM PAJAK     99,999,999.00